header niko 728 x 90

Ironman asal Indonesia yang sedang hit

Cuaca di Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (20/1/2016) siang, tampak cerah, secerah senyuman di wajah I Wayan Sumardana (31) alias Sutawan di bengkelnya di tepi jalan desa.

"Silakan masuk, silakan. Ya begini.... Maaf berantakan," ujar pria yang kerap disapa Tawan itu sambil tersenyum saat kontributorKompas.com, Sri Lestari, berkunjung.

Saat itu, ada tiga orang lain yang sedang menunggu di bengkelnya. Mereka adalah para pelanggan Tawan. Rupanya, Tawan tengah mengelas salah satu komponen untuk bemper mobil salah satu pelanggannya. 

Saat mengelas, gerakannya tampak normal, meski dia mengerjakan dengan tangan kiri yang tersangga menggunakan sebuah rakitan mekanis. Ada pula rangkaian kabel yang melingkar di kepalanya yang tersambung dengan robot di tangan kirinya.

Ya, sosok Tawan kini populer karena tangan robot buatannya.

Namun siapa sangka, kisah di balik membuat tangan robot ini tidak mudah dilaluinya.

Stroke

Pada pertengahan 2015 lalu, Tawan terserang stroke. Tangan kirinya lumpuh. Dia pun bingung karena sebagai tukang las, dirinya tak mungkin bekerja dengan satu tangan saja.

"Awalnya kan karena tangan saya tidak bisa digerakkan, stroke. Terus, saya berpikir bagaimana kerja kalau tangannya stroke? Makanya, saya membuat rancangan tangan ini. Banyak yang bilang 'tangan robot'," kata Tawan.

Dia pun tak patah semangat. Cita-citanya sederhana, yakni bagaimana agar dia bisa kembali bekerja mengelas setiap hari seperti biasanya. 


Internet dan ilmu di STM

Dia pun memutar otaknya. Berbekal informasi dari internet dan ilmunya selama bersekolah di jurusan Elektro Sekolah Teknik Menengah (STM) Rekayasa, Denpasar, hingga tahun 2002 lalu, Tawan mulai merakit tangan robot sejak empat bulan lalu.

Tawan menuturkan bahwa cara kerja tangan robot buatannya ini masih sederhana. Masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, dia masih terus belajar dan berburu informasi di internet untuk menyempurnakan perangkat buatannya itu.

"Ini masih penelitian. Ini kan sudah empat bulan jalan.  Saya ingin tahu, enam bulannya bagaimana? Apakah saya tambah pintar atau tambah bodoh?" tambahnya.

Dia mengaku masih mencari perangkat yang fleksibel, praktis, dan ringan sehingga nanti ada orang lain yang juga bisa memakainya.

Saat ini, peralatan tangan robot buatannya memiliki berat sekitar 9 kg. Dia merakitnya dari berbagai barang bekas, seperti besi, baut, mur, kabel, dan peralatan pendukung lainnya.

sumber : kompas

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ironman asal Indonesia yang sedang hit"

Post a Comment