Sejumlah regu penyelamat sudah dikerahkan dan saat ini masih menjangkau orang-orang yang terperangkap di antara reruntuhan gedung. Berkat upaya tersebut, lebih dari 220 orang dapat diselamatkan.
Namun, sebanyak tiga orang meninggal dunia setelah sebuah rumah susun rubuh. Di antara korban meninggal dunia ialah seorang bayi.
foto by: bbc.com |
Kantor berita resmi Taiwan menyebutkan setidaknya 23 orang mengalami cedera di dalam salah satu rumah susun. Gedung itu menampung setidaknya 200 orang di dalam 60 unit.
foto by: bbc.com |
Kepada BBC, seorang warga bernama Emma mengaku dirinya dan khalayak umum khawatir dengan gempa susulan. “Saya merasakan getarannya, mengerikan,” ujarnya.
Irving Chu yang berada di dalam sebuah hostel di tengah Kota Tainan mengatakan terbangun oleh getaran selama 40 detik.
“Getarannya begitu dahsyat. Seluruh kamar bergetar. Kami kemudian berpegangan pada benda-benda sekitar,” ujar Chu.
foto by: bbc.com |
Sedemikian kuat gempa itu, Barry Knapp, seorang warga Inggris yang berada 240 kilometer sebelah utara Kota Tainan, merasakan getaran.
“Saya sedang berada di ranjang dan bakal terlelap, tapi getarannya mulai berlangsung,” kata Knapp kepada BBC Radio 5 Live.
foto by: bbc.com |
Gempa itu terjadi saat warga Taiwan sedang bersiap menyambut Tahun Baru Imlek.
“Gempa terjadi pada saat yang buruk. Minggu adalah Tahun Baru Imlek. Orang-orang bersiap merayakan dan kini sekian banyak orang akan menjadi tunawisma,” kata seorang jurnalis bernama Jay Chen kepada BBC.
Gempa di Tainan dirasakan warga ibu kota Taiwan, Taipei, yang berjarak 300 kilometer. Sejak itu, ada sejumlah getaran susulan.
Bencana gempa beberapa kali terjadi di Taiwan. Pada 1999, gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang berpusat di Taiwan bagian tengah menewaskan lebih dari 2.300 orang.
sumber : bbc.com
0 Response to "Gempa Taiwan Menewaskan Tiga Orang"
Post a Comment