mayat bayi yang di masukkan di kantong plastik setelah persalinan di RSAS kota Gorontalo.Hargo. |
Win Rahim (28) warga Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia alami ketika melakukan persalinan di Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS) Kota Gorontalo. Ia sangat tersinggung karena bayinya yang meninggal dunia saat dilahirkan tidak diperlakukan wajar.
Saat lahir diduga hanya dibungkus dengan tas plastik oleh perawat. Informasi yang dirangkum Gorontalo Post(grup hargo.co.id), kejadian ini bermula Sabtu (20/2) Pukul 23.00 wita. Saat itu, Win yang tengah hamil 9 bulan merasakan perutnya sakit dan gejala akan melahirkan.
Oleh suaminya Acan Paudi (43), Win kemudian langsung dilarikan ke RSUD aloei Saboe Kota Gorontalo untuk mendapatkan penanganan persalinan. Setibanya di rumah sakit, Win langsung dibawa ke ruang persalinan rumah sakit karena menurut diagnosa dokter, Win akan segera melahirkan.
Setibanya di ruang persalinan, Win kemudian mendapatkan penanganan medis guna memastikan kesehatan bayi dalam kandungannya itu.
Barulah pada Minggu, (21/2) pukul 00.30 wita, Win dan Acan mendapatkan kabar bayi yang dikandung Win itu sudah meninggal dalam kandungan.
Mendapatkan kabar itu, Win dan Acan langsung sok dan hanya mampu pasrah menerima kabar duka itu. Acan kemudian diminta perawat rumah sakit untuk membeli kantong plastik besar dan popok untuk orang dewasa yang biasanya digunakan ibu yang baru saja melahirkan.
Sekitar pukul 01.00 wita, Win dengan sejumlah asa dan harapan kemudian menjalani proses persalinan untuk mengeluarkan bayi yang telah dinyatakan meninggal dunia itu dari dalam rahimnya.
Ironisnya, menurut Win bayi yang baru saja meninggal dunia itu langsung diisi di dalam tas plastik hitam oleh 2 oknum perawat yang membantu persalinannya saat itu.
“Saya lihat langsung 2 perawat mengisi bayi saya di tas plastik hitam, tanpa dibungkus dengan kain,” beber Win saat diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Kemarin, (24/2). Bahkan kata Win bayinya diisi masih dalam keadaan berdarah tanpa dibersihkan para perawat.
Untuk itu Win dan suaminya Acan mengecam keras pelayanan RSAS tersebut.”Saya tidak terima dengan perlakuan rumah sakit kepada almarhum anak saya itu.
Dia sudah meninggal dunia sebelum lahir, tapi ia tetap manusia dan sangat tidak manusiawi jika disimpan dalam tas plastik seperti itu,” tegasnya.
Ketika dikonfrimasi Direktur RSAS Kota Gorontalo dr Andang Ilato, membantah tegas tuduhan tersebut.
Menurutnya, seluruh proses persalinan Win yang dilakukan para perawat sudah sesuai SOP. “Tidak benar jika kami mengisi mayat bayi itu dalam kantong plastik,” ujarnya.
Dijelaskan dr. Andang, prosedur penanganan untuk persalinan kasus Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) seperti kasus Win telah memiliki prosedur khusus.
Usai dilahirkan mayat bayi dibersihkan kemudian dibungkus kain. Setelahnya akan dibawa ke kamar mayat sebelum nantinya diantar ke alamat rumah orang tua bayi menggunakan mobil Ambulance. “Dan itu yang perawat kami lakukan kepada pasien Win itu,” katanya. (sumber: hargo)
0 Response to "miris, bayi meninggal di rumah sakit dimasukkan kantong plastik"
Post a Comment